Putri Kaisar Tiongkok yaitu Putri Ong Tien yang akhirnya membuat ayahnya memberikan ijin baginya untuk berangkat menuju Cirebon menyusul dan menemui Kanjeng Sunan Gunung Jati pun menjadi bagian dari kisah Tiongkok yang "dipaksa" mengakui adanya "kekuatan lain" tanah Nusantara, khususnya kisah karomah Kanjeng Sunan Gunung Jati..
Akibat sang ayah yaitu Kaisar Tiongkok tidak yakin atas berita bahwa ada seorang ahli agama Islam dari tanah Jawa (Cirebon) yang telah banyak membantu rakyatnya mengatasi beragam persoalan termasuk wabah penyakit namun tidak menggunakan cara seperti tabib..maka terjadilah peristiwa besar
Sang putri diminta bersandiwara dengan dipasangkan sebuah bokor/baskom terbuat dari logam kuningan yang di ikat pada perutnya agar terlihat seperti sedang hamil atau mengandung.
Keluarlah sang putri ke ruang utama Kaisar yang disitu dihadiri para menteri, pembesar kekaisaran, dan tentunya Kanjeng Sunan Gunung Jati sebagai tamu yang sengaja diundang. Dengan ditemani saudaranya yang sungguhan sedang mengandung maka sang putri pun berjejer dengan saudaranya tersebut saat sang Kaisar bertanya kepada Kanjeng Sunan Gunung Jati.
Atas pertanyaan apakah kedua putrinya memang benar sedang mengandung, maka spontan Kanjeng Sunan menjawab singkat bahwa benar keduanya memang sedang mengandung/hamil.
Sontak tertawalah Kaisar dan seisi ruangan utama tersebut mendengar jawaban singkat Kanjeng Sunan. Akhirnya setelah menerima olok-olok atau hinaan dan cibiran, maka Kanjeng Sunan diusir untuk pulang ke tempat asalnya di tanah Jawa (Cirebon).
Kanjeng Sunan tetap tenang dan tidak marah atas hinaan dan cemoohan tadi dan segera meninggalkan istana kaisar ...menurut catatan beliau kembali ke Cirebon dengan singgah di beberapa tempat lebih dahulu.
Seketika istana Kaisar pun geger dan gempar setelah para dayang melaporkan kepada Kaisar bahwa bokor kuningan yang dipasangkan pada perut sang putri ternyata hilang dan perut sang putri besar sudah diperikaa oleh tabib atau bidan bahwa Putri Ong Tien benar-benar sedang mengandung/hamil.
Kita ketahui kemudian sang Kaisar menyesal dan akhirnya merestui permohonan sang putri yang bersikeras untuk menyusul dan menemui Kanjeng Sunan di Cirebon.. Dengan dikawal oleh para pejabat keamanan kekaisaran dan para dayang bersama para pelayan istana maka berangkatlah beberapa kapal besar membawa berbagai macam persembahan dari Kaisar Tiongkok bagi Kanjeng Sunan diantaranya piring keramik, perhiasan emas, dll.
Singkat cerita, sang putri akhirnya nemeluk Islam bersama seluruh pengawal, dayang dan yang mengikutinya kemudian menetap di Cirebon dan melahirkan seorang bayi laki-laki (namun hanya berusia setahun). Dan setelah melahirkan barulah Kanjeng Sunan berkenan menikahi sang putri.
Putri Ong Tien menikah dengan Kanjeng Sunan diperkirakan terjadi pada tahun 1481 hingga 1485 Masehi disebabkan sang putri wafat. Makamnya terletak di bagian sisi barat maqbaroh Kanjeng Sunan yang berada di dalam Gedong Jinem Astana Giri Nur Sapta Rengga Gunung Sembung (Komplek Makam Kanjeng Sunan Gunung Jati Cirebon). Sebagian piring keramik dipasang pada dinding Komplek Makam, Keraton Kanoman dan Kasepuhan, Masjid Merah Panjunan dll.
Jika tidak percaya, janganlah membenci dan menghina (baik secara sembunyi maupun terbuka) . Sang Kaisar yang katanya hebat seantero dunia pun kena getahnya dan menelan malu atas keangkuhannya, akibat menghina Kekasih Gusti Allah yaitu Kanjeng Sunan Gunung Jati. Ciri khas beliau itu diam ketika dihina, dicemooh atau dipermalukan.. Namun Gusti Allah yang akhirnya tidak terima.(red)