Antp Cirebon. Aliansi Seniman Cirebon (ASC) di masa pandemi  nasibnya laksana hidup segan mati tak mau, lantaran sudah 4 bulan lockdown alias tidak bisa berkreasi tampil panggung untuk menghibur masyarakat.dengan sendirinya nasib kehidupan para seniman di Kabupaten Cirebon sempoyongan tidak menentu. Sementara tuntutan kebutuhan hidup keseharian anak istri tidak dapat di tawar hingga barang apa saja yang mereka miiki sudah ludes terjual demi menutupi kebutuhan sehari-hari.  Yang lebih mengenaskan lagi nasib ASC tidak mendapat jenis bantuan papun dari Bansos

Oleh karena itu pada hari Rabu (17/06/20)  para seniman yang tergabung dalam satu wadah yakni ASC soan menyambangi kantor DPRD Kabupaten Cirebon untuk mengadukan nasib para seniman (auden). Dalam gelar rembuk mencari solusi diruang pertemuan tersebut di hadiri M. Luthfi Ketua DPRD yang didampingi anggota DPRD dari komisi terkait serta Nana Disbudpar yang tengah koperatif dalam menanggapi tuntutan ASC.


Namun seusai gelar rembuk M. Luthfi saat di wawancarai para awak media, dalam hal ini kami tidak bisa memberikan keputusan atas aspirasi teman-teman seniman, yang menghendaki kelonggaran PSBB. Karena masih memerlukan pengkajian-pengkajian bersama anggota DPRD yang lainnya, Disbudpora dan memangku kebijakan yakni Bupati. Akan tetapi Insya Allah dalam Minggu ini akan membuahkan atau menemukan titik temu  kesepemahaman dengan semua pihak.arena dampak dari covid-19 ini sangan luar biasa melumpuhkan perekonomian secara globa. Terlebih teman-teman seniman (ASC) yang harus lockdown sudah 4 bulan tanpa manggung. Sudah barang tentu sangat memprihatinkan. Katanya.



menurut H.R. Sugiono pimpinan dangdut Ragista(kordinator ASC), Ahamdulillah beliau-beliau selaku wakil rakyat dan dinas terkait merespon aspirasi kami selaku seniman. Insya Allah dalam kajian-kajian seniman dengan kajian-kajia beliau-beliau akan menemukan Sementara kesepemahaman. Yakni kami akan mentaati protokol kesehatan baik mengenakan masker maupun jaga jarak. Atau bila perlu diharuskan menggunakan APD lainnya kami pun siap. Yang terpenting kami dapat manggung lagi. Ujarnya.

Lanjut H.R. Sugiono atau yang disapa akrabnya Raden Ragista, terus terang selain dari seni kami tidak bisa mencari nafkah. Tanpa dilockdown pun kami sudah sering lockdown dengan sendirinya. Di bulan Kapit kami sudah lockdown, Bulan puasa(Ramadhan) lockdown dan di musim penghujan pun kami juga kadang harus lockdown. Oleh karena itu di masa new normal ini, jika tidak secepatnya diberikan kelonggaran untuk beraktifitas di bidang seni lagi.... nasib kami dan keluarga kami akan seperti apa??? Sementara seni sebagai icon Cirebon tersebut banyak ragamnya. Ada seni Taring, Sandiwara, Wayang kulit, Sintren, Organ tunggal (dangdut), Lukis, Ukir, Debus dan masih banyak lagi ragam seni lainnya.tegasnya.

Di belakang kerumunan ASC Sunoko.SH selaku pemerhati Kabupaten Cirebon pun andil bicara, Menurut sepemahaman saya pribadi, sepanjang ASC mentaati protokol kesehatan di masa new normal ini di harapkan pihak terkait agar segera merekomendasikan ASC. Karena kalau meihat skala perbandingan sering saya mendapati atau melihat keramaian, seperti pasar, pengajian dan acara lainnya. katanya  (R.DHANI)    



Post a Comment

Lebih baru Lebih lama