Kiri ketua PWRI, Tengah Didi dan kanan Sunoko.SH
Antp Cirebon

Didi adalah sosok seniman handal asal desa Pasanggrahan Kecamatan Plumbon. Kabupaten Cirebon.Jawa barat,Ia menggeluti seni memainkan musik jenis seruling sejak usia anak-anak. Sehingga tidak aneh atas talenta yang dimiliki nya dalam memainkan seruling di usia remaja banyak para Pimpinan seniman dangdut (organ tunggal) yang melirik untuk ditariknya sebagai pemain musik di bidang seruling. Namun Didi atau yang disapa akrabnya gondrong (suling) memiliki prinsip tidak mau  dipatok dalam satu group Pimpinan dangdut (organ tunggal) untuk main di panggung. Karena Didi masih memiliki seni-seni yang lain. Yakni seni jenis ukir kayu. Dirinya mampu berinovasi mengukir kayu dalam pembuatan kandang burung.



Menurut Didi saat bincang –bincang dengan antp di tempat kegiatannya dalam membuat kandang burung pada hari Sabtu (06/06/20), “.Walaupun di masa pandemi ini para pemilik sarana hiburan dangdut organ tunggal harus di lockdown tidak diperbolehkan untuk manggung. Lantaran alasan sarana hiburan tersebut dapat mengundang keramaian atau kerumunan masa dan berdampak penyebaran virus corona. Namun alhamdulillah berkat seni ukir kayu yang saya miliki yakni dalam membuat kandang burung.  Ya alhamdulullah hasilnya dapat menopang kebutuhan rumah tangga, walaupun penghasilan tersebut tidaklah seberapa. Paparnya.

Lanjut Didi, Oleh karena itu saya berharap penuh kepada pemerintah atau dinas terkait untuk memperhatikan nasib kami masyarakat kecil. Karena usaha yang kami lakoni masih membutuhkan sarana peralatan atau seperangkat mesin bubut, Terutama modal. Agar usaha ini dapat berkembang dan bertambah tenaga bantu. Karena saya saat sekarang baru memiliki 2 unit mesin bubut yang dirasa masih kurang. Walaupun saya mengerjakannya dibantu 2 orang akan tetapi mereka juga berhak menerimah upah dari hasil pembuatan kandang burung tersebut.  Jujur kami masi butuh mesin- mesin bubut kayu yang lainnya.katanya.

Didi berkreasi

 Sebagai harapan, Semoga pemerintah atau dinas terkait dapat membantu usaha ini. Jika pemerintah memperhatikan kami masyarakat kecil untuk membeikan bantuan. Maka dengan sendirinya kami dapat menyerap tenaga kerja yang lainnya. Terutama karang taruna kami libatkan atau remaja –remaji yang putus sekolah dapat kreatif di usaha ini. Dan dengan mengurangi angka pengangguran Insya Allah masyarakat dapat sejahtera kondusip lingkungan. Harapnya.

Sementara menurut  Moh. Juanda Ketua DPC  PWRI Kabupaten Cirebon dan Sunoko.SH selaku Pemerhati Kabupaten Cirebon, “  Didi yang akrab disapanya Gondrong atau Si Pe suling itu memanglah sangat luar biasa talentanya. Di masa pandemi yang belum sirna dimuka bumi ini, Dirinya bertahan hidup dari hasil kreatif membikin kandang burung yang begitu indah.  Karena penghasilan dari seniman pemain seruling di saat pandemi ini terhenti dilarang manggung oleh pemerintah. Jika saja Didi tidak memiliki talenta yang lainnya. Entah dengan cara apa untuk menghidupi anak istrinya. Kata Moh. Juanda.

 Sunoko.SH  pun menambahkan, Memeng benar apa yang di katakan Moh. Juanda selaku ketua DPC PWRI Kabupaten Cirebon, Saya selaku Pemerhati Kabupaten Cirebon juga mendukung akan kreatifitas Didi. Untuk itu agar pemerintah segera membantu sarana dan saran yang dibutuhkannya. Karena dengan begitu para pemuda yang belum memiliki pekerjaan. Dapat bekerja di usaha yang di lakoni Didi. Ujar Sunoko.  (R. DHANI)


Post a Comment

Lebih baru Lebih lama