antp Cirebon
Desa
Kaliantar Kecamatan Panguragan adalah desa tapel batas dengan desa Jungjang
Wetan Kecamatan Arjawinangun. Dan desa Kalianyar itu sendiri masyarakatnya
bernotabene sebagai petani yang subur makmur lohjinawi.
Namun sangat
disayangkan desa Kalianyar Kecamatan Panguragan Kabupaten Cirebon Jawa barat
saat ini atas kepemimpinan H. Sabada terkesan rada tidak kondusip. Yakni beberapa
warganya seakan timbul adanya mosi tidak percaya. Oleh karena itu pada hari
Selasa (28/07/20) di aula kantor Kecamatan Panguragan diadakannya audensi,
lantaran adanya dugaan tidak transparan.
Dalam audensi
tersebut di hadiri para BPD, RT/RW, Perangkat desa, Aliansi Masyarakat
Kalianyar(AMK), Tokoh masyarakat, Babinsa, Babinkamtibmas, H.Yono Camat
Panguragan dan H. Iim yang sekaligus selaku moderator audensi. Prosesi audensipun
berangsung hinga selesai walau sempat diwarnai ontrog.
Dan dalam kesempatan itu juga Camat dan Se
kmat selaku moderator dapat meredakan suasana menjadi tenang saat memberikan pemahaman, pemaparan dan arahan pada para auden. Itu semua agar desa Kalianyar tetap kondusif dan lebih baik.Menurut Kris
(AMK) seusai audensi, sesungguhnya hasil audensi tadi dinilai masih kurang
puas. Lantaran kami mengajukan ada beberapa item pertnyaan memanglah Kuwu
menjawab semuanya. Namun jawaban tersebut
tidak sesuai harapan. Yakni Keterbukaan, Tentang anggaran Desa Tahun 2018, Apa
saja program-progaram desa yang sudah dilakukan oleh Pemdes, Pembuatan AKTA
milik masyarakat yang mengadu pada kami tidak kunjung jadi dan Anggaran BUMDes
Tahun 2018 sekitar Rp, 50 juta – 2019 sekitar 117 juta dan Aset desa. Oleh sebab
itu suasana audensi sempat memanas lantaran Kuwu tidak bisa memberikan fhoto
copy an terkait reng-rengan RAB semua anggaran yang turun di desa Klianyar ini.
Katanya
Diharapan kami agar Pemerintah desa terbuka
selebar-lebarnya dan perlu adanya baligho yang menepel di dingding kantor desa
terkait anggaran-angaran yang di gelontorkan oleh pemerintah baik dari Daerah
maupun pusat. Harapnya.
Masi di
tempat yang sama H. Sabada Kuwu desa Kalianyar saat di wawancarai beberapa awak
media, “ terkait pertanyaan- pertanyaan dalam audensi tadi sudah saya selaku
pemerintah desa suda menjelaskan semuanya di depan flour. Bahkan setiap
anggaran yang turun dari pemerintah sebelum merealisasikan kegiatan
pembangunan, terlebih dahulu sudah musdes dan musrembang. Dan yang tentunya
dalam musdes tersebut di hadiri RT/RW, Lembaga desa, Tokoh masyarakat, Koramil,
Polsek, Kecamatan (Muspika) Panguragan dan para BPD.” Ujarnya.
Lanjut
H.Sabada, Kalaupun ketidak hadiran 2 BPD dalam musdes, saya rasa sudah dianggap
sah. Karena jumlah BPD yang hadir dalam undangan sudah mencapai lebih dari 60%.
Paparnya
Masih kata
H. Sabada, berkaitan dengan semua itu hingga per hari ini alhamdulilah kami
sudah di audit oleh Inspektorat yang hasinya ada kelebihan anggaran senilai Rp,
6 juta. Dan itupun sudah kami kembalikan ke Inspektorat. Adapapun permasalahan
ini saya di Polisikan ya mangga-mangga saja kalau saya memang terbukti. Yang jelas
kinerja kami sudah sesuai S.O.P. Pungkasnya (r.dhan JUANDA)
Posting Komentar