antp Cirebon

Rapat Koordinasi (Rakoor)  kawasan wisata yang terintegrasi  di Kecamatan Jamblang pada Tanggal (03/09/.20) berjalan lancar tanpa halangan, Namun tetap mentaati protokol kesehatan. Dan dalam rapat koordinasi tersebut dihadiri beberapa element dinas terkait, Para Kuwu sekecamatan Jamblang, Muspika Jamblang dan Sultan PRA Luqman Zulkaedin dari keraton Kesepuhan (XV)

 Drs.H.Abadi.M.Si Selaku Camat Jamblang memaparkan pada aspirasi    “ Kami meminta dukungan kepada seluruh stekholder yang ada di kabupaten Cirebon maupun kota Cirebon, untuk  mengadakan Rapat Koordinasi  karena kami melihat bahwa kecamatan Jamblang ini mempunyai banyak potensi dimasing-masing desanya. 

Seperti bakung terkenal dengan  tape Bakungnya,  Bojong dengan geblognya Dan Jamblang dengan rumah tua atau klenteng hingga jadi wisata Rumah tua di jamblang. Diharapkan nanti kedepannya dengan adanya rapat koordinasi dan kita undang juga stekholder yang terkait. Diantaranya  sultan dari keraton,  Pemda termasuk  forum bisnis dan seluruh Kuwu juga masyarak  guna mempercepat proses terwujudnya kawasan wisata yang terintegrasi.   Memang langkah-langkahnya agak panjang tetapi kalau  tidak dimulai dari sekarang mau kapan lagi “ ujarnya pada aspirasi.  Lebih lanjut dirinya menuturkan     “maka dari itu kami canangkan, memang target kami  tinggi tapi tetap harus kami laksanakan ini kan sudah jelas dan outputnya yang terakhir dampak positifnya adalah untuk meningkatkan perekonomian masyarakat dan kesejahteraannya. Alhamdulilah sudah ada dukungan dan dorongan dari pihak-pihak terkait tetapi kedepannya perlu ditingkatkan dan terutama instansi terkait seperti dinas koperasi dishub PUPR dan instansi lainnya,  Diharapkan dengan adanya dukungan dari seluruh instansi terkait tingkat Kabupaten bisa mempercepat terwujudnya kawasan wisata yang terintegrasi “ ujar H. Abadi pada aspirasi Nusantara. 

Sementara itu PRA.Lukman mengatakan   “ Saya mendukung pengembangan wisata yang terintegrasi di Kecamatan Jamblang dimana pada tahun 2016 dahulu Sultan sepuh ke 14 sudah menjalin kerjasama dengan Kuwu Sitiwinangun yaitu dengan memulai MoU dan alhamdulilah hari ini Sitiwinangun sudah menjadi desa yang mandiri dan desa layak untuk menjadi kunjungan wisata dikarenakan disitu terdapat gerabah,yang  dimana hal tersebut merupakan pelopor dari gerabah yang ada di Jawa barat. Dengan majunya desa sitiwinangun ini bisa menjadi pelopor desa-desa yang lainnya untuk menghidupkan sektor-sektor pariwisata yang ada di desanya.  

Kita tahu bahwa Cirebon ini didukung oleh infrastruktur yang baik ,  yang harus kita lakukan adalah menarik wisatawan karena Cirebon ini tidak memiliki selain dari pariwisata dimana pendapatan kita terbesar dari sektor pariwisata. Oleh karena itu dengan adanya infratruktur kita harus mampu menarik dan meningkatkan Pariwisata yang ada,  agar mereka tidak hanya pulang pergi saja ke Cirebon,  syukur-syukur seperti kota-kota yang lain yang bisa menarik para wisatawan untuk berkunjung ke Cirebon,  Oleh karena itu dengan membangun sektor pariwisata yang ada di Cirebon mulai dari keraton, Goa Sunyaragi kemudian Gunungjati dan sekarang di Jamblang tentunya akan membuat wisatawan itu banyak pilihan untuk berwisata di Cirebon. “ ujar nya 

Sementara Ratija BM  memaparkan pada aspirasi bahwa diring sebagai kepala desa Sitiwinangun akan berusaha keras untuk memajukan Dan mempertahankan Sitiwinangun sebagai desa parawisata Yang terkenal dengan gerabah nya karna suda turun temurun dengan pengrajin gerabah Yang berkualitas Dan penuh seni. 

( H.Babil / M.Juanda)


Post a Comment

Lebih baru Lebih lama