antp Cirebon
Bupati Cirebon Drs. H. Imron, M.Ag, bersama
unsur Forkopimda dan sejumlah pejabat di Lingkungan Pemerintah daerah Kabupaten
Cirebon, melakukan monitoring wilayah Pantai Cirebon Selasa (27/10/2020).
Kegiatan ini difasilitasi Pangkalan Angkatan Laut (Lanal) Cirebon, dengan menyiapkan 2 Kapal Laut berkapasitas masing-masing 25 hingga 40 orang. Monitoring dilakukan dengan menerapkan protokol kesehatan, dimana seluruh peserta monitoring wajib mengikuti rapid test yang disediakan oleh Dinas Kesehatan.
Bupati Cirebon Drs. H. Imron, M.Ag menjelaskan, monitoring dilakukan untuk mengetahui banyaknya aset, serta sumber daya perikanan dan nelayan yang ada di kabupaten Cirebon. “Selain itu saya ingin mengetahui lebih dekat aktifitas nelayan dan masyarakat pesisir, kemudian membagikan paket sembako.
Pembagian sembako dibagikan untuk Nelayan di Tengah Laut, Pembagian bantuan sembako di darat, mungkin sudah biasa. Namun kali ini, Bupati Cirebon Drs H Imron, M.Ag, membagikannya di tengah laut. Imron bersama Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Kabupaten Cirebon, membagikan bantuan kepada nelayan. Ada sebanyak 1.885 sembako yang akan didistribusikan kepada nelayan." Tadi ada sekitar 20 paket yang dibagikan di tengah laut. Sedangkan nanti sisanya di darat," ujar Imron, Selasa 27 Oktober 2020. Pembagian sembako di tengah laut ini, bersamaan dengan kegiatan penulusuran pantai yang ada di wilayah Kabupaten Cirebon.
Adapun pembagian sembako bertujuan meringankan beban masyarakat nelayan dan pesisir mengingat mereka sangat terkena dampak dari covid-19 disamping juga susah melaut. Bakti sosial ini juga dalam rangka HUT TNI ke-75.
Setelah melakukan penulusuran pantai, Imron mengaku takjub dan bangga dengan potensi pantai yang dimiliki oleh Kabupaten Cirebon. Bahkan, Imron juga sempat berdialog langsung dengan para nelayan di tengah laut.
"Tadi saya lihat langsung nelayan mencari ikan. Ada yang sudah dapat dan ada yang belum," ujar Imron.
Menurut Imron, Pantai Cirebon memang sudah terkenal sejak dulu. Bahkan, saat pemberangkatan haji masih menggunakan kapal, pelabuhan keberangkatan untuk wilayah Jawa Barat, terdapat di Cirebon. Dalam penelusuran Pantai ini, Imron juga mendapatkan informasi, bahwa garis pantai yang masuk wilayah Kabupaten Cirebon, mencapai 100 km lebih. Oleh karena itu, ia meminta kepada seluruh Forkopimda, untuk bisa bersama membangun Kabupaten Cirebon, terutama bisa memanfaatkan potensi pantai yang dimiliki. "Agar nantinya, bisa membantu para nelayan juga," kata Imron.
Menurutnya sejumlah wilayah yang dikunjungi perlu dilakukan monitoring, karena banyak nelayan dan masyarakat pesisir yang merasa kesulitan, sehingga memerlukan perhatian lebih dari Pemerintah Daerah Kabupaten Cirebon.
Selain itu, masyarakat nelayan juga perlu diberikan pengarahan, edukasi dan sosialisasi tentang pelayaran, membaca cuaca, serta menangkap ikan dengan baik, agar tidak menyalahi aturan yang sudah ditetapkan.
Sementara Komandan Angkatan Laut (Danlanal) Letkol Laut (P) Afif Yuhadi mengatakan, Negara Indonesia merupakan Negara laut, sehingga pemerintah harus melihat laut, untuk mengetahui kemajuan Negara, khususnya Pemerintah Kabupaten Cirebon.
Pihaknya berharap agar Pemerintah Daerah Kabupaten Cirebon, turut serta menjaga keamanan di laut, dengan membantu pengadaan kapal patroli, kemudian secara rutin melakukan pelatihan dan sosialisasi kepada masyarakat nelayanan, dimana hal itu bisa dikerjasamakan dengan angkatan laut, yang memiliki program Pembinan Desa Pesisir.
"Sesuai Undang-undang TNI Nomor 34 tahun 2004 yang didalamnya menyebutkan tugas TNI membantu pemerintah daerah dalam OMSP atau Operasi Militer Selain Perang, TNI yang memiliki Moto dari rakyat oleh rakyat untuk rakyat, senantiasa mendarmabaktikan dan mewakafkan jiwa raga untuk masyarakat" Pungkas Afif.
Perlu diketahui, Laut wilayah Cirebon memiliki panjang 232 km2, Dengan panjang pantai 95 nautical mile atau kurang lebih 178 km garis pantai wilayah Lanal Cirebon. Panjang tersebut cukup luas dalam melaksanakan patroli laut, dimulai dari Karawang Jawa Barat hingga perbatasan Tegal Jawa Tengah.
Dengan luas tersebut, sudah tentu memerlukan Alat Utama Sistem Senjata atau Alutsista yang mumpuni, pada saat melakukan operasi atau partoli.
Setiap harinya, Lanal Cirebon melakukan 2 kali patroli. Garis pantai yang luas dan jumlah personil sebanyak 182 orang, dengan yang aktif disiagakan 42 orang setiap harinya, hal ini tentu jauh dari kata ideal, terlebih umur Alutsista yang dimiliki cukup tua yaitu buatan tahun 2000, sehingga perlu adanya peningkatan modernisasi Alutsista kapal patroli serta penambahan jumlah kapal, agar keamanan laut dapat terjaga dengan baik.(H.E. BABIL)
Posting Komentar