antp Cirebon
berhasil meraih standar WHO dalam pencapaian rasio kontak
erat orang yang terinfeksi virus Corona. Daerah di pantai utara ini tercatat sebagai satu-satu yang terbaik dalam
penanganan wabah Covid-19.
Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Jawa Barat,
menyampaikan prestasi Kabupaten Cirebon dalam penanggulangan Covid-19. Dari 28
daerah di Jawa Barat, Kabupaten Cirebon menempati posisi teratas dalam
pencapaian rasio kontak erat per kasus konfirmasi. "Alhamdulillah, berkat
kerja keras seluruh lembaga di satuan tugas, Kabupaten Cirebon bisa memenuhi
standar WHO dalam pencapaian rasio kontak erat per kasus konfirmasi,"
tutur Nanan Abdul Manan, juru bicara Satuan Tugas Penanganan Covid-19 setempat.
Rasio kontak erat per kasus konfirmasi ialah
upaya mencari kontak erat antara warga yang terpapar virus Corona dengan
orang-orang terdekat. Standar WHO, minimal pada satu warga yang terpapar
Corona, harus bisa mencari dan menelusuri kontak erat sejumlah dua puluh orang.
Berdasarkan standar WHO, rasio kontak itu 1 : 20 dengan data detil seperti nama
dan alamat atau by name by address. Lebih tinggi lebih baik dan sebaliknya jika
lebih rendah dinilai kurang baik. Data yang dirilis gugus tugas Jawa Barat,
dari 28 kabupaten/kota, Kabupaten Cirebon menempati posisi pertama dengan rasio
kontaknya 1 : 30 alias memenuhi standar WHO. Daerah lain, berada dibawah, Kota
Banjar di urutan kedua dengan rasio kontak 1 : 25.
Ketiga Kabupaten Majalengka dengan rasio jauh
di bawah Cirebon dan Banjar, yaitu Majalengka, 1 : 9, kemudian Ciamis 1 : 8. "Rata-rata
Jawa Barat rasio kontaknya 1 : 5,37. Secara umum, kecuali Kabupaten Cirebon dan
Banjar, semua daerah rasio kontaknya di bawah 1 : 10," tutur Nanan
mengutip laporan gugus tugas Jawa Barat. Pencapaian rasio kontak erat per kasus
konfirmasi di Kabupaten Cirebon yang tinggi, diambil dari laporan harian
kementerian kesehatan. Laporan tersebut tercatat sampai Minggu ke 40 periode 5
- 11 Oktober 2020. "Dari laporan itu, Kabupaten Cirebon sudah memenuhi
rasio kontak erat per kasus konfirmasi ideal WHO. Prestasi ini harus terus
dipertahankan di lapangan dalam penanggulangan Covid-19," tuturnya.
Kesembuhan tinggi. Tercapainya standar
internasional untuk rasio kontak erat di Kabupaten Cirebon, seiring dengan
tingginya tingkat kesembuhan. Dari 969 warga terkonfirmasi positif Covid-19,
yang sembuh mencapai 672 orang. "Tingkat kesembuhan di kisaran 70 persen
lebih. Ini terus meningkat dari pekan ke pekan," tutur Nanan yang juga
Kepala Bagian Hubungan Masyarakat Pemerintah Kabupaten Cirebon.
Satuan Tugas Kabupaten Cirebon juga telah lama
menembus standar pemberian swab test. Sampai pertengahan Oktober, sudah
mencapai 26.783 Polymerase Chain Reactive (PCR), sudah lebih dari satu persen
dari jumlah penduduk. "Target awal itu 1 persen, yaitu 22.000 PCR.
Realisasi kita sudah mencapai 26.783, artinya sudah melampaui," tuturnya.
Nanan menuturkan, satuan tugas, terutama tim
medis kini terus mengejar angka kesembuhan. Ada sebanyak 241 orang positif
Covid-19 yang menjalani isolasi dan menjadi sasaran penyembuhan.
"Tren kesembuhan terus meningkat. Bahkan
tim medis kami sudah menerapkan praktik terapi plasma darah konvalesen dengan
hasil dua pasien Covid-19 yang bergejala berat telah sembuh," tutur
Nanan.* (BABIL)
Posting Komentar