Sunoko.SH (Pemerhati) |
antp Cirebon Kota
Masyarakat saat ini di hadapkan pada
pandemi coronavirus jenis baru yang ditemukan pada manusia sejak kejadin luar
biasa muncul di Wuhan Cina, pada Desember 2019. Kemudian di beri nama severe
Acute Repiratory Syndome Coronavirus2 (SARS-COV2).Dan menyebabkan penykit Coronavirus
Disease-2019 (COVID-19). Itu menurut
Sunoko.SH
Dikatakan Sunoko. SH saat berbincang dikediamannya pada awak media Minggu yang lalu, Penyabaran covid-19 di Indonesia secara umum belum menunjukan tanda-tanda waah akan mereah . Kasus aktif dari hari ke hari menunjukan peningkatan hingga jumlah terkormirmasimencapai di atas 50.000 orang. Berbagai akhli epidimologi memberikan analisis dan prediksi dengan satu kesimpulan bahwa virus corona tidak akan pernah berakhir dan hanya bisa mereda setelah ditemukan vaksinnya.
Virus akan dapat dikatakan meresa apa bila tingkat penyebarannya sudah dapat di kontro ang di tandai dengan penurunan angka kasus positif. Ini menandakan bahwa sejak tahun 2020 masyarakat Indonesia harus tetap mewaspadai penyebaran virus dalam berbagai segi kehidupannya. Bahkan ketika virus dikatakan mereda dan vaksinasi telah dilaksanakan kewaspadaan tesebut harus tetap di tingkatkan sebagai antisipasi timbunya wabah jenis baru di masa mendatang.
Lanjutnya
Kota Cirebon Yang hanya memiliki 5 Kecamatan dengan luas wilayah 37,36 km2 dengan jumlah penduduk Kot Cirebon adalah 316.277. Berdasarkan data Pikobar Jawa barat, jumlah kasus yang terkonfirmasi hingga 4 November 2020 mencapai 360 dengan jumlah pasien meninggal 18 orang. Artinya Kota Cirebon memiliki rasio infeksi yang cukup tinggi dibanding dengan Kabupaten Cirebon yaitu 1;878.
Ujarnya (Red)
Posting Komentar