Oleh Sunoko.SH (Pemerhati) Kabupaten Cirebon

    antp Cirebon

Masyarakat saat ini di hadapkan pada pandemi coronavirus jenis baru yang ditemukan pada manusia sejak kejadin luar biasa muncul di Wuhan Cina, pada Desember 2019. Kemudian di beri nama severe Acute Repiratory Syndome Coronavirus2 (SARS-COV2).Dan menyebabkan penykit Coronavirus Disease-2019 (COVID-19).

Kabupaten Cirebon yan g memiliki 40 Kecamatan, 412 desa dan penduduknya mencapai 2.099.089 ruser jiwa dengan luar wilayah 990,4 KM2, Namun memiliki rasio jumlah penyebaran coronavirus yang brendah di banding dengan Kota Cirebon. Meskipun jumlah kasus terkonfirmasi 3X lebih besar dari Kota Cirebon. Yakni penyebaran di Kabupaten Cirebon 1;1784 orang.

Tingkat penularan covid-19 yang tinggi di pengaruhi oleh adanya pergerakan orang, interaksi antar manusia dan perkumpulan banyak orang , dan Cirebon merupakan jalur utama transportasi dari Jakarta menuju Jawa barat. Jawa tengah yang melalui daerah pantura. Dengan posisi tersebut perlu di iringi dengan langkah antisipasi  terhadap potensi penularan covid -19. Baik melalui trasmisi ataupun pembentukan cruser. Pemerintah bersama Dinas dan satgas covid-19 kota/kabupaten Cirebon perlu mewaspsdai adanya pembentukan cruser penyebaran covid-19.

Seperti cruser pendidikan , perkantoran,keluarga, tempat wisata dan hiburan rakyat.

Covid-19 memiliki tingkat penularannya cukup tinggi yang hongga kini belum juga di temukan obat yang pasti untuk penyembuhan serta vaksin untuk pencegahan penularan penyakit pada masa mendatang. Sambil menunggu adanya obat dan atau vaksin yang saat ini terus di upayakanoleh masyarakat dunia. Maka pemerintah kota/kabupaten Cirebon harus mengeluarkan terobosan baru di berbagai sektor dan upaya antisipasi yang bertujuan mencegah terjadinya penularan covid-19. Sehingga dapat meningkatkan kesehatan masyarakat.

 Antara Kluser Pendidikan, Efektifitas Vaksin, dan Pembelajaran Jarak Jauh(PJJ)”.

Munculnya pandemi covid-19 telah memunculkan sejumlah tantangan si sektor pendidikan. Kebijakan dibidang pendidikan melalui PJJ ternyata telah menimbulkan dampak terhadap pencapaian kualitas pendidikan. Mengambil kebijakan tatap muka tentunya memiliki resiko yang cukup tinggi. Karena sejauh ini belum ada kandidat vaksin yang efektif dalam pencegahan penularan.

Cluser pendidikan, Sektor pendidikan merupakan sektor yang terdampak secara langsung dengan adanya pandemi covid-19. Kebijakan pemerintah pusat yang di ikiuti oleh pemerintah daerahtelah sepakat untuk menghentikan sementara kegiatan tatap muka dalam proses belajar mengajar menjadi PJJ, Dimana Guru beserta murid-muridnya melakukan kegiatan pembelajaran melalui perangkat smartphon dengan menggunakan aplikasi yang telah di tentukan.

Meski pembelajaran PJJ Telah dilaksanakan oleh hampir oleh di seluruh sekolah , namun muncul kekhawatiran ini muncul nya cluser penularan di ingkungan pendidikan. Kekhawatiran ini menyusul adanaya kasus positif sejumlah  Guru dan kariyawan di Tangerang Selatan yang menjadi perhatian anggota Dewan (Compas.com-0/11/20). Begitu pula di Jawa barat beberapa institusi pendidikan keagamaan menjadi cluser penyebaran covid-19. Seperti di Kuningan Jawa barat.. covid-19 menginfeksi 46 % didik. Di Cianjur 37 orang terinfeksi covid-19 yang berasal  dari 2 lembaga (4/11/20). Dan berbagai institusi pendidikan lainnya yang menyelenggarakan tatap.

Menunggu realisasi  vaksin.

masyarakat dunia ramai-ramai melakukan peneitian dan mencoba membmuat vaksin untuk menankal covid-19.paling tidak terdapat beberapa kandidat vaksin yang nantinya akan diproduksi secara massal yaitu : sinovac, Astrazeneca,Sputnik,dan Merah Putih.

Indonesia melalui Lembaga Biologi  molekul Eijkman,Universitas Indonesia ( UI ), Institut Teknologi Bandung ( ITB ),Universitas Airlangga ( UNAIR ),dan Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia ( LIPI ).Turut mengembangkan Vaksin Covid-19 yang dinamakan Vaksin Merah Putih.Vaksin ini ditargetkan memasuki uji coba pada hewan akhir 2020.Setelah uji klinis selesai dan BPOM menyatakan bahwa vaksin ini aman untuk digunakan dan cocok untuk menjaga daya tahan tubuh terhadap COVID-19 di perkirakan pada triwulan IV 2021 Vaksin ini akan di produksi.

Selain turut mengembangkan vaksin,Indonesia juga telah melakukan uji klinis terhadap vaksin yang telah di produksi di luar negeri seperti Vaksin Sinovac,dan seluruh masyarakat masih menunggu hasil uji klinis yang dilangsungkan di Bandung tersebut.

Efektifitas Pembelajaran jarak jauh

Belum adanya kepastian mengenai jenis dan waktu pemberian vaksin kepada masyarakat menimbulkan tantangan di bidang Pendidikan. Adanya penghentian masyarakat menimbulkan  tantangan di bidang Pendidikan. Adanya Penghentian kegiatan bidang pendidikan meski tidak berdampak pada ekonomi, namun ini bakan berdampak pada kualitas sumber daya manusia pada masa mendatang. Lamanya PJJ yang di mulai sejak maret 2020 telah mempengaruhi kualiatas pendidikan. Kegiatan belajar mengajar melalui PJJ ini pada praktiknya masih dihadapkan pada berbagai kendala seperti ketersediaan perangkat keras (Hand Phon siswa , Ketersediaan jaringan internet, kouta, dan penyerapan materi/ mata pelajaran yang hanya diserap oleh siswa 30-40%.

Dari kendala tersebut memunculkan 3 dampak sebagaimana disebutkan menteri pendidikan 10 Agustus 2020, Pertama ialah ancaman putus sekolah. Resiko putus sekolah, dikarenakan anak terpaksa bekerja untuk membantu keuangan keluarga di tengah krisis pandemi Covid-19. Dampak Kedua,ialah penurunan capaian belajar yang di sebabkan perbedaan akses dan kualitas selama pembelajaran jarak jauh, akan mengakibatkan kesenjangan capaian belajar. Terutama untuk anak - anak dari sosial- ekonomi berbeda. Ketiga adalah adanya resiko kekerasan pada anak dari keluarga maupun dari luar. (Red)




Post a Comment

Lebih baru Lebih lama