antp Cirebon
Pemerintah Kabupaten Cirebon, mendapatkan bantuan empat buah ventilator dari PT Dharma Group. Ventilator ini, nantinya akan digunakan, untuk mendukung penanganan pasien covid 19.
Asisten Daerah (Asda) Bidang Pemerintahan dan Kesra Kabupaten Cirebon, Hilmy Rivai menuturkan, bahwa Pemkab Cirebon mengucapkan terima kasih, atas bantuan empat ventilator ini.
Menurutnya, ventilator merupakan salah satu alat yang sangat dibutuhkan di rumah sakit. Apalagi, saat ini sedang terjadi pandemi covid 19, sehingga kebutuhan ventilator sangat terasa.
"Karena setiap hari, ventilator di rumah sakit, ada saja yang membutuhkan," kata Hilmy, Rabu 16 Desember 2020.
Adanya ventilator ini, ujar Hilmy, sangat membantu penanganan pasien yang sedang dalam kondisi kritis, terutama untuk pasien covid 19. Rencananya, empat ventilator ini, akan digunakan untuk dua rumah sakit daerah, yaitu RSUD Waled dan RSUD Arjawinangun.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Cirebon, Eni Suhaeni mengatakan, bahwa adanya bantuan empat ventilator ini, membuat jumlah ventilator di rumah sakit daerah menjadi bertambah.
Sebelumnya, RSUD Waled sudah memiliki lima ventilator. Sedangkan di RSUD Arjawinangun, sudah memiliki sebanyak dua ventilator." Dua rumah sakit tersebut, masing-masing akan menerima dua ventilator," kata Eni.
Sehingga dengan adanya bantuan ini, jumlah ventilator di RSUD Waled berjumlah 7 buah. Sedangkan di RSUD Arjawinangun berjumlah 4 buah.
Eni juga mengungkapkan, ventilator merupakan salah satu alat vital yang sangat dibutuhkan di rumah sakit. Apalagi, dengan adanya pandemi sekarang ini, ventilator yang ada, sering digunakan semuanya.
"Di RSUD Waled, lima ventilator pernah digunakan semua. Sehingga adanya bantuan ventilator ini, bisa untuk jaga-jaga," kata Eni.
Walaupun mendapatkan bantuan empat ventilator, Eni berharap alat ini tidak sampai digunakan.
Sementara itu, Direksi PT Dharma Group Irianto Santoso mengatakan, bahwa empat ventilator yang diberikan untuk Pemkab Cirebon, yaitu jenis Dharcov 23s. Dharcov sendiri diambil dari (Dharma Covid).
Irianto mengungkapkan, sebenarnya perusahaannya itu, lebih berpengalaman dalam hal mesin otomotif. Namun atas permintaan presiden, mereka berupaya untuk membantu mencipatkan alat kesehatan.
"Karena saat pandemi ini, alat kesehatan memang sulit dicari. Apalagi ventilator, yang kebanyakan masih impor," ujar Irianto.
Usaha yang dilakukannya akhirnya berhasil. Dimulai pada Maret 2020 lalu, perusahaan ini akhirnya bisa menciptakan ventilator pada bulan Mei. Sedangkan izin edarnya baru bisa keluar pada Juni lalu.
Sudah sekitar 100 buah ventilator yang mereka distribusikan kesejumlah rumah sakit di Indonesia. Irianto mengungkapkan, bahwa pembuatan ventilator ini, memang benar-benar bertujuan untuk membantu pemerintah
Sehingga pihaknya tidak mengkomersialkan. Walaupun ia juga mengakui, ada sejumlah perusahaan yang membeli ventilator buatannya.
"Tapi, itu juga untuk bantuan ke sejumlah rumah sakit," kata Irianto. (H.E.BABIL)
Posting Komentar