antp Banjarbaru KalselDampak musibah corona atau diberlakukannya PPKM seluruh Indonesia saat itu sangat luar biasa. Tidak sedikit beberapa eko wisata turut tergerus peningkatan pengunjungnya tidaklah seramai dahulu. Termasuk wisata Goncang Makang Taladan yang ada di desa Tiwiang Lama Aranio Banjarbaru Kalsel. Dari Tahun 2020 hingga sekarang turut draktis mengalami penurunan. Dengan demikian PADes pun yang dialami desa Tiwinganlama menurun. Karena wisata tersebut dikelolah Pemerintah desa (pemdes) bersama Karangtaruna.
Menurut Julpani kepala desa (Kades / Pambekal) melalui M, Rifai sekdes yang sekaligus anggota Komunitas Informasi Masyarakat (KIM) bincang-bincang dengan awak media di ruang kerjanya rabu (23/07/22). Berwal berdirinya eko wisata di desa Tiwinganlama ini yakni. Salah satu tokoh masyarakat setempat melakukan penjajagan mengelilingi dan mendaki area pegunungan yang ada di desa Tiwinganlama ini. Beliau menerawang di semua sudat panorama pegunungan bahkan hamparan bukit nan indah tersebut beliau mengamatinya dengan seksama. Hingga beliau terinspirasi area tersebut bisa dijadikan destinasi atau obyek wisata yang terindah.” katanya Masih kata M. Rifai, Tokoh masyarakat tersebutpun dengan singkat berembuk sekaligus membentuk tim pokdarwis. Yakni pada tahun2016 dalam realisasi destinasi wisata dengan cara bergotong royong baik tenaga maupun finansial masyarakat kompak kala itu Julfani terlibat memimpin pembangunan tersebut hingga sukses. Paparnya.
Lanjut M. Rifai, Alhamdulillah dengan terbangunnya destinasi wisata tersebut pengunjungnya membludak saat itu hingga di thun 2019. Dan ditahun 2020 datanglah pandemi corona. PPKM pun di berlakukan yang mendampakan asset desa mulai menurun, Yang biasanya masyarakat mengais rejeki dengan berdagang, ojek penumpang sepeda motor dan biro jasa kelotok (kapal motor air) mengantar pengunjung berkeliling pulau-pulau bahkan menginap di pulau . kini masyarakat mesa berkurangf pendapatan (perekonomiannya) Namun masyarakat desa Tiwinganlama masih tertolong tarap perekonomiannya dengan adanya BUMDes para poktan / perkebunannya masih produktif. Bahkan masih menciptakan kreatifitas seni kerajianan tangan (shofenir) atau usaha dagang lainnya (UMKM). Jelasnya
Sebagai harapan kami atau Pemdes kedepan berakhir musibah corona ini, agar semua aspek sektoral usaha yang ada di desa Tiwingan ini dapat berjalan lancar. Dengan demikian desa kami dapat menjadi desa yang mumpuni. Harapnya.
(Lanidi biro Banjarbaru)
Posting Komentar