antp Majalengka

 Menteri BUMN Erick Thohir mendapatkan sorotan yang tajam, karena kunjungan ke beberapa daerah dianggap sebagai upaya sosialisasi pencapresannya.


Bahkan Erick juga mendapatkan tudingan memanfaatkan jabatan sebagai menteri, untuk menggalang simpati masyarakat.


Namun hal tersebut mendapat bantahan keras dari Gerakan Transformasi Indonesia (GET One), salah satu kelompok relawan yang selalu terlihat berada di samping Erick Thohir.


"Itu hanya tudingan dan tuduhan tak jelas, tanpa bukti dari orang-orang yang tidak suka melihat meroketnya popularitas dan elektabilitas Pak Etho (Erick Thohir)," ujar Wakil Ketua Umum (Waketum) GET One Mhd Perismon ketika berbincang dengan wartawan di Sekretariat Dewan Koordinator Daerah (DKD) GET One Kabupaten Majalengka, Minggu (15/5/2022).


Menurut jurnalis senior itu, kehadiran kelompok relawan itu malah membantu kinerja Erick Thohir.


"Pak Etho turun ke daerah-daerah untuk kunjungan, itu merupakan perintah presiden. Agar semua menteri-menteri itu paham situasi di masyarakat. Kesulitan masyarakat dan mendapatkan solusi langsung. Kami GET One ikut membantu beliau dalam kapasitas beliau sebagai Menteri BUMN itu," papar Mhd Perismon.


Antara lain, relawan akan membantu dalam sosialisasi program-program kementerian, mengawasi keberlangsungan dan pencapaian program-program itu.


"Memang itu salah satu fungsi kita (GET One), bagaimana program mekaar sampai ke ibu-ibu. UMKM  juga terbantu, kita himpun dan data semua. Kita tanya apa kesulitan mereka, nanti kita dapat kesimpulan baru kita laporkan ke Pak Etho. Begitu juga dengan milenial dan masyarakat lainnya. Kita carikan koneksi untuk pemberdayaan ekonomi melalui jalur BUMN. Apa semua itu salah?" lanjutnya.


Saat ditanyakan adanya isu-isu relawan menerima uang dari Erick Thohir maupun kementerian BUMN, Mhd Perismon langsung menyanggah dan menantang untuk pembuktian.


"Isu-isu ngaco itu. Jika ada yang bisa buktikan GET One terima uang dari Pak Etho atau kementerian, ungkap saja ke publik. Kita itu ingin Indonesia ke depan lebih baik, lebih sejahtera dan berdaulat di bidang ekonomi. Jadi kami melihat sosok Pak Etho akan mampu mewujudkan itu dengan visi transformasinya. Makanya kami bersedia berjuang dan berkorban. Jadi jangan semua diukur dengan uang dan proyek, cobalah sedikit berpikir lebih ke kepentingan bangsa dan negara," lugas Mhd Perismon.


Pada kesempatan tersebut, Mhd Perismon juga meminta hentikan menilai orang lain, tapi mulailah bergerak dan bekerja untuk kepentingan bangsa.


"Orang lagi bekerja, direcoki. Nanti Pak Etho diam saja, dibilang gak sanggup kerja. Udahlah, lebih baik kita sibukkan diri dengan bekerja untuk Indonesia, daripada sibuk menilai-nilai orang," pungkasnya.(red)

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama