antp Cirebon

Dijaman hong atau kesangyhangan untuk menciptakan sesuatu mungkin saja dalam sekejap dapat terwujud, Namun di era reformasi ini untuk mencapai sesuatu atau membangun  Kabupaten Cirebon ini memanglah butuh waktu dan butuh etos kerja semua lapisan masyarakat yang ekstra luar biasa. Dalam hal ini seperti yang dilakukan  Sunoko SH. Dirinya hanya wong deso namun sedari dulu sudah kondang sebagai Tokoh muda fenomenal , Yakni pencetus atau inovator muda yang  giat gigih membangun. 

Kiprahnya di tahun 2011 menjadi poktan di desa Kedungbunder Kecamatan Gempol Kabupaten Cirebon Jawa barat. Kemudian menjadi Gapoktan terbaik sekabupaten Cirebon. Jadi artinya Sunoko. SH ini tidak asing lagi namanya di birokrasi Kabupaten Cirebon.  Dengan boomingnya nama Sunoko  yang menyandang Tokoh muda fenomenal, sehingga mendapat monev  dari kementrian pertanian untuk men suport  talenta atau  SDM yang dimiliki Sunoko. 

Tidak pernah surut atau patah arang Sunoko terus menjadi inovator  yakni berganing dengan  Mr. D seorang pengusaha yang ada di Kabupaten Cirebon & Majalengka untuk memperhatikan Kabupaten Cirebon ini yang dinilai pelik dengan permasalahan sampah yang kian berserakan dan bertumpuk- tumpuk dimana- mana. Oleh karena itu Sunoko bersama Mr. D Berhasil di Tahun 2014 san berhasil menciptakan alat atau mesin pemusnaha sekaligus menggalih potensi sampah menjadi bermanfaat. Yakni hasil olahan sampah menjadi pupuk organik dan pakan ternak ikan.  

Walaupun gagasan dan inovasinya tersebut kurang mendapat respon dari pemkab Cirebon. Namun dirinya terus bersemangat untuk memperhatikan Kabupaten Cirebon untuk`menjadikan Kabupaten Cirebon yang lebih mumpuni. Sehingga tidak hayal lagi para Tokoh aktivis menggaetnya. Bahkan saat ini dirinya dibutuhkn sebagai lawyer di berbagai ormas dan LSM. 

Dengan kondangnya nama Sunoko di birokrasi Kabupaten Cirebon maka para Toko elit politik atau parpol baru yang bermunculan mulai melirik untuk terlinat di dalamnya. Karena menurut perhatian para Tokoh tersebut, Sunoko  dinilai  memiliki SDM politikus. Bahkan dinilai memiliki kemampuan yang lainnya yang bermanfaat membangun Kabupaten Cirebon yang lebih mumpuni.    

Menurut Sunoko. SH  saat  bincang-bincang dengan para awak media di kantornya, JL. Cirebon – Bandung  No. 58. KM.19 Desa Gempol. Kecamatan Gempol. Kabupaten Cirebon Jabar. Sabtu ,(11/02/23) 

" Kabupaten Cirebon yang kita cintai ini perlu adanya semangat kebersamaan dalam pembangunan  ide pemikiran serta gagasan yang inovatif dan solutif  dapat  di wujudkan dengan  semangat membangun kabupaten Cirebon lebih baik lagi, saya merasa tata ruang kota dan lahan kabupaten Cirebon saat ini perlu di evaluasi peruntukan nya, masih banyak pabrik pabrik dak pertokoan yang di bangun tidak dalam zona peruntuk kan, ini kan menyalahi aturan yang ada " katanya

Masih kata Sunoko, Dengan Tata kelola yang lebih baik, maka lahan lahan yang bisa menjadi zona hijau ini bisa di manfaatkan untuk sarana untuk pemanfaatan masyarakat. Yakni dengan konsep pembangunan berwawasan lingkungan dan saya yakin kabupaten Cirebon akan menjadi kabupaten yang ramah lingkungan."

 Lanjut Sunoko. SH, Konsep pembangunan berwawasan lingkungan itu kan sederhana sekali sebenarnya, bagaimana kita menjaga keseimbangan sumber daya alam dengan keadaan lingkungan sekitarnya,   jangan sampai hanya karena ingin menarik investor tapi mengindahkan keadaan lingkungan sekitar, Perlu di jaga bersama kawasan hijau perkotaan, Kawasan tangkapan hujan sebagai daerah resapan air untuk mencegah terjadi nya banjir, Jika ada pembangunan pemukiman di daerah dengan demografi bukti atau pegunungan perlu adanya  sumur sumur resapan air " tambah nya

Lebihnya Sunoko.SH, Permasalahan di kabupaten Cirebon, mungkin  keseluruhan nasional yang belum tuntas yakni  perihal sampah,  yang selama ini  belum ada solusi nya.

Lebih lanjut Sunoko. SH, Selaku Pemerhati Kabupaten Cirebon,  Pemikiran saya  bahwa selain perlu adanya perubahan konsep pemusnahan sampah yang ramah lingkungan, selama ini menurut nya konsep konsep konvensional soal pemusnahan sampah masih di pakai, sehingga tumpukan sampah organik maupun non organik masih nampak di beberapa TPA , juga perlu diperhatikan kenapa masi ada program pembangunan yang ngangkrak di Kabupaten Cirebon " Pungkasnya. (RED)

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama