antp Surakarta
Rakyat Bertanya, Kapan People Power?, menarasikan provokasi kepada masyarakat Indonesia khususnya di wilayah Jawa Tengah untuk melakukan aksi pengerahan massa. People Power yang ditujukan kepada pemerintahan yang sah sama artinya dengan tindakan makar.
Ormas lintas agama budaya dan kebhinekaan Pejuang Nusantara Indonesia Bersatu (PNIB) melalui ketua
umumnya AR Waluyo Wasis Nugroho (Gus Wal) mengecam keras provokasi massa yang disuarakan oleh Ahmad Khozinuddin.
“Mega Bintang yang pernah menjadi simbol perjuangan bersatunya kelompok Nasionalis Religius di era 90an dimanfaatkan tokoh HTI untuk memprovokasi massa. Ajakan people power sangat tidak relevan digunakan di saat pemerintah sedang bekerja keras untuk memajukan ekonomi Negara Indonesia, seharunya menciptakan materi diskusi yang bersifat konstruktif untuk membangun negara ini. People power mengajak rakyat untuk marah dan turun ke jalan yang cenderung mengarah pada kerusakan” ungkap Gus Wal.
Gus Wal menilai Ahmad Khozinuddin cs ingin membenturkan kemurnian gerakan rakyat, Mega Bintang dengan agenda makar.
“Kegiatan seperti ini merupakan bibit bibit hama perusak jalannya Demokrasi damai terutama dalam Pemilu serentak 2024, untuk itu kami tegas mendorong dan mendesak agar jajaran Kepolisian di Polda Jateng dan khususnya Polresta Surakarta untuk tidak memberikan ijin dan kesempatan kelompok ini melaksanakan kegiatannya yang dibungkus dalam agenda perayaan HUT Mega Bintang. Gerakan Mega Bintang kala itu sukses menumbangkan Orde Baru. Ahmad Khozinuddin sedang memancing publik untuk bersama-sama marah kepada negara karena sudah melarang gerakan khilafah, HTI, NII, FPI, Terorisme, Intoleransi dan Radikalisme. Lanjut Gus Wal.
PNIB tetap berkomitmen tidak akan pernah berhenti melakukan perlawanan dan tidak memberikan toleransi kepada tokoh HTI dan kelompok yang terafiliasi didalamnya yang berupaya mengganggu jalannya Pemilu serentak 2024. PNIB juga meminta masyarakat surakarta untuk tidak diam dan terus melakukan perlawanan kepada pihak yang ingin menjatuhkan kepemimpinan Presiden Joko Widodo.
“Waspadai gerakan HTI dan khilafah yang berusaha memecah belah persatuan dengan aneka modus mengatasnamakan kemarahan rakyat. Mereka masih berkeliaran di sekitar kita, bersiap mengacaukan jalannya pesta demokrasi pemilu serentak 2024 nanti” pungkas Gus Wal.(pur)
Posting Komentar