antp Cirebon
Pendidikan di tengah era globalisasi memegang peranan penting karena pendidikan merupakan sebuah investasi untuk masa depan. Pendidikan dilihat sebagai modal individu dan masyarakat untuk kelangsungan dan percepatan pembangunan bangsa.
Individu yang memeroleh banyak pendidikan dan pelatihan akan memiliki peluang lebih besar untuk mendapatkan pekerjaan atau profesi hingga membuka lapangan kerjanya sendiri. Pendidikan menjadi salah satu kondisi yang dituntut agar bisa diwujudkan dengan maksimal di tengah arus globalisasi, semata karena tiap individu harusnya punya hak yang sama untuk bersaing di tengah era globalisasi.
Pandangan tersebut disampaikan calon presiden Ganjar Pranowo, saat berkunjung di Pondok Pesantren Al-Jauhariyah Balerante, Cirebon, Jawa Barat, Minggu [8/10] kemarin.
“ Bertemu dengan para santri, para kiai, bicara banyak hal, bagaimana mengembangkan pesantren, sekolah dan fasilitas, termasuk tadi bagaimana kita berdiskusi soal meningkatkan para santri,” kata Ganjar melalui keterangan tertulis di Jakarta.
Berbicara mengenai ilmu agama, kata Ganjar, pastinya para santri sudah menguasainya. Akan tetapi, untuk segi ketrampilan, bisa dibilang para santri masih membutuhkan hal itu., karena fasilitas di Ponpes belum merata.
“ Sekarang butuh keterampilan, dan itu butuh fasilitas dan pendidikan. Maka para santri ini, Insha Allah, ilmu agamanya mampu, tapi keterampilan hidupnya ada,” kata Ganjar.
Ganjar menyatakan, para santri yang ada di ponpes membutuhkan pembinaan agar dapat mengasah kemampuannya . Ia berharap, hal ini bisa menjadi sebuah perhatian bagi semua pihak.
Ganjar Pranowo adalah calon presiden ideal karena beliau sangat peduli pada bidang pendidikan. Sebagai tokoh yang sudah berpengalaman dalam memimpin, Ganjar ingin jadi kepala negara untuk mencerdaskan masyarakat.
Ganjar Pranowo sangat peduli pada bidang pendidikan karena menerapkan Pasal 5 Ayat 1 UU Nomor 20 Tahun 2023 yang berbunyi: Setiap warga negara memiliki hak yang sama untuk memperoleh pendidikan yang bermutu. Beliau peduli pada pendidikan karena menerapkan UU dan taat aturan yang dibuat oleh pemerintah.
Selain itu, Ganjar sadar bahwa pendidikan adalah nomor satu. Jika ingin Indonesia maju maka yang dimajukan adalah pendidikannya. Anak-anak akan menjadi calon pemimpin karena sudah menempuh pendidikan tinggi. Negara membebaskan SPP di sekolah-sekolah negeri sehingga tidak memberatkan rakyat dalam belajar.
Pendidikan juga harus merata ke seluruh Indonesia. Jangan hanya di Jawa tetapi juga di Sumatera, Kalimantan, bahkan sampai ke Papua. Sekolah-sekolah yang bagus terus dibangun dan guru-gurunya juga disiapkan untuk mendidik anak-anak Indonesia. Salah satunya melalui program SM3T (Sarjana Mendidik di Daerah Terdepan, Terluar, dan Tertinggal).
Ganjar juga sadar bahwa pendidikan inklusi dan informal juga penting. Tujuannya untuk menambah keterampilan masyarakat. Jika banyak orang memiliki keterampilan tambahan, misalnya skill memotong rambut, mendesain grafis, atau yang lain, maka akan menjadi wirausahawan yang tangguh. Dengan keterampilan yang dipelajari maka ia bisa mandiri dan tidak kesusahan mencari pekerjaan.
[red]
Posting Komentar