a
ntp Jakarta
,

Berbagai spekulasi menerka-nerka apa dibalik terjadinya polemik antara BSI dengan Muhammadiyah? Namun instrospeksi diri masing-masing pihak adalah jalan terbaik. Oleh karena itu, harus disudahi, segera move on. Karena ujung dan akhirnya pelaku ekonomi rakyat UMKM yang jadi korban, tegas Ketua Umum Komite Ekonomi Rakyat Indonesia (KERIS) dr Ali Mahsun ATMO M Biomed Jakarta Kamis 27/6/2024


Lebih lanjut dokter ahli kekebalan tubuh yang juga Ketua Umum APKLI Perjuangan ini menuturkan, saat ini waktunya semua kekuatan bangsa menyatukan langkah hadapi ekonomi Indonesia yang sedang tidak baik-baik saja. Omset ekonomi rakyat UMKM anjlok dampak daya beli masyarakat turun akibat beban hidup yang makin berat. Ada sekitar 40 juta kelas menengah terancam jatuh miskin. Untuk atasi kondisi ini pemerintah tidak bisa sendirian. Niscayakan kebersamaan dan gandeng tangan para pemangku kepentingan. Tidak terkecuali dunia perbankan dan ormas keagamaan. Sekali lagi, semakin diperpanjang polemik antara BSI dan Muhammadiyah maka keduanya terimbas kerugian, ujung dan akhirnya menambah beban kondisi ekonomi Indonesia.


Sekitar 60 juta anggota Muhammadiyah adalah rakyat Indonesia, dimana mayoritas adalah pelaku ekonomi rakyat UMKM. Sedangkan BSI adalah bank milik pemerintah atau boleh disebut milik rakyat Indonesia. Ketika polemik diantara keduanya tidak segera di akhiri maka pelaku ekonomi rakyat UMKM yang akan jadi korban, pungkas mantan Ketua Umum Bakornas LKMI PBHMI dan Dewan Pembina IPNU yang juga Presiden Kawulo Alit Indonesia (KAI)

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama